Kamis, 19 September 2019

Materi PBO

Pemrograman Berorientasi Objek


Pengertian PBO

Pemrograman berorientasi objek  merupakan paradigma pemrograman berdasarkan konsep "objek", yang dapat berisi data, dalam bentuk field atau dikenal juga sebagai atribut; serta kode, dalam bentuk fungsi/prosedur atau dikenal juga sebagai method. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya,

Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik peranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

Karakteristik PBO

Karakteristik Pemrograman Berorientasi Objek ada 4,Yaitu :

1.Abstraction
2.Encapsulation
3.Inheritance
4.Polymorphism

1.Abstraction
Adalah Cara kita melihat suatu sistem dalam bentuk yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu kumpulan subsistem  (object) yang saling berinteraksi.

2. Encapsulation
Mekanisme menyembunyikan suatu proses dan data dalam sistem untuk menghindari interferensi, dan menyederhanakan penggunaan proses itu sendiri.

3. Inheritance 
Suatu class dapat mewariskan atribut  dan method kepada class lain (subclass), serta membentuk class hierarchy yang penting untuk Reusability.

4. Polymorphism
Kemampuan untuk memperlakukan object yang memiliki perilaku (bentuk) yang berbeda



Keunggulan PBO

1. Meningkatkan produktivitas
Class dan Object pada PBO yang dibuat untuk suatu problem masih dapat dipakai lagi untuk problem lainnya yang menggunakan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembangan
karena sistem yang didevelop dengan cara yang baik dan benar pada saat menganalisis dan merancang akan menjadikan coding yang dibuat dapat diminimalisir kesalahannya.

3. Kemudahan pemeliharaan
Karena dengan model yang ebrorientasiobjek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang bisa saja berubah.

4. Adanya konsistensi
Karena sifat inheritance dan penggunaan fase yang sama pada saat menganalisis, merancang maupun coding.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak
karena pendekatan pengembangan selalu dalam keadaan yang real dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

Pengertian Class

Di dalam sebuah objek kelas merupakan prototype atau rancangan yang menafsirkan variabel dan berbagai method pada sebuah objek tertentu. Fungsinya adalah untuk menampung konten atau isi dari sebuah program yang akan dijalankan. Dengan kata lain, kelas/class adalah rancangan atau prototype dari sebuah objek dalam pemrograman berorientasi objek.

Contoh Class



Pengertian Method

Method atau metode merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh suatu objek. Method didefinisikan pada class, namun dipanggil melalui objek. Contoh, pada objek buah pear: terdapat ‘metode ambil rasa’, ‘kupas kulit’ dan lain-lain.

Contoh Method

Pengertian Object

Yang dimaksud dengan objek dalam pemrograman berorientasi objek adalah kumpulan perangkat lunak yang terdiri dari metode-metode dan variabel yang saling berkaitan. Objek juga merupakan wujud nyata dari prototype atau rancangan yang disebutkan dalam class tadi.

Contoh Object




Pengertian Inheritance

Dalam pemrograman berorientasi objek, Inheritance/pewarisan adalah mekanisme mendasarkan objek atau kelas pada objek atau kelas lain, mempertahankan implementasi yang sama. Juga didefinisikan sebagai menurunkan kelas baru dari yang sudah ada dan membentuknya menjadi hirarki kelas.

Contoh Inheritance


Pengertian Polymorphism

Dalam bahasa pemrograman dan teori tipe, polimorfisme adalah penyediaan antarmuka tunggal untuk entitas dari tipe yang berbeda atau penggunaan simbol tunggal untuk mewakili berbagai jenis.

Contoh Polymorphism


Pengertian Encapsulation

Enkapsulasi/Encapsulation ,dalam pemrograman berorientasi objek, adalah bundling data dengan metode yang beroperasi pada data itu, atau membatasi akses langsung ke beberapa komponen objek.

Contoh Encapsulation


Tag Syntax di Bahasa Program Java











Terimakasih Telah Berkunjung

Senin, 02 September 2019

TP 8 Metode Pelaksanaan Proyek


Model WaterFall(Air Terjun)


Adalah pendekatan klasik dalam pengembangan perangkat lunak yang menggambarkan metode pengembangan linier dan berurutan. Ini terdiri dari lima hingga tujuh fase, setiap fase didefinisikan oleh tugas dan tujuan yang berbeda, di mana keseluruhan fase menggambarkan siklus hidup perangkat lunak hingga pengirimannya. Setelah fase selesai, langkah pengembangan selanjutnya mengikuti dan hasil dari fase sebelumnya mengalir ke fase berikutnya.

Tahapan Model Waterfall

  • Requirement Analisis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.
  • System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
  • Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
  • Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek  setiap kegagalan maupun kesalahan.
  • Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang  sudah  jadi,  dijalankan  serta dilakukan  pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.



Signifikansi untuk pemrograman


Model air terjun (Waterfall Model) adalah salah satu model proses paling terkenal dalam pengembangan perangkat lunak. Ini telah berhasil digunakan selama beberapa dekade, tetapi sekarang hanya untuk proyek-proyek kecil di mana spesifikasinya jelas. Namun, kelemahan yang disebutkan di atas, juga membuat analis dan pengembang merancang model alternatif yang disebut pengembangan perangkat lunak gesit. Masalah utama dari model air terjun adalah bahwa perubahan dan revisi belum tentu disediakan oleh urutan logis. Umpan balik dari pelanggan, penguji, dan insinyur selama pengembangan sebagian hilang dan integrasi perangkat lunak ke dalam sistem yang ada berlangsung sekaligus. Kelemahan ini dapat dihindari dengan memodifikasi fase proyek, seperti halnya dengan model spiral. Tetapi untuk beberapa tahun sekarang, metode gesit yang menggunakan elemen struktural lainnya jauh lebih populer (misalnya, peran dan sprint dengan Scrum atau prinsip-prinsip pemrograman ekstrim). Sebagai aturan, mereka lebih ekonomis, mengarah pada hasil yang lebih cepat dan lebih transparan bagi pelanggan. Sebagai aturan, mereka lebih ekonomis, mengarah pada hasil lebih cepat dan lebih transparan bagi pelanggan.

Model Prototype


Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.

Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Perubahan dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.

Teknik – teknik Prototyping Meliputi :
  • Perancangan Model
  • Perancangan Dialog
  • Simulasi


Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada metode prototype, yaitu :
  • Pemilihan fungsi
  • Penyusunan Sistem Informasi
  • Evaluasi
  • Penggunaan Selanjutnya


Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.

Model Spiral


Model spiral adalah generator model proses berbasis risiko yang digunakan untuk memandu rekayasa perangkat lunak bersama berbagai pemangku kepentingan dari sistem intensif. Model ini memiliki dua fitur pembeda utama. Salah satunya adalah pendekatan siklis untuk menumbuhkan tingkat definisi dan implementasi sistem secara bertahap sambil mengurangi tingkat risikonya. Yang lainnya adalah serangkaian tonggak jangkar poin untuk memastikan komitmen pemangku kepentingan untuk solusi sistem yang layak dan saling memuaskan. Model spiral awalnya diusulkan oleh Barry Boehm,model spiral adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang memadukan sifat iteratif dari prototyping dengan aspek terkontrol dan sistematis dari model waterfall. Hal ini memberikan potensi untuk pengembangan versi perangkat lunak yang semakin lengkap.

Tahapan Model Spiral

  •  Tahap Liason
Tahap ini berhubungan dengan komunikasi antara orang yang akan mengembangkan software (system analyst) dengan pelanggan. Tujuannya adalah agar dapat memuaskan pelanggan dengan memperbaiki dan mengembangkan software sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan keinginannya.
  •  Tahap Planning
Tahap perencanaan meliputi estimasi biaya yang digunakan, batas waktu, pengaturan jadwal, identifikasi lingkungan kerja, sumber-sumber infomasi untuk melakukan iterasi. Hasilnya adalah dokumen spesifikasi kebutuhan sistem dan bisnis.

  • Tahap Analisis Risiko
Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi risiko yang berpotensial untuk terjadi dan menghasilkan suatu solusi alternatif secara teknis dan manajemen saat strategi mitigasi risiko direncanakan dan diselesaikan.

  • Tahap Rekayasa (engineering)
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Menguji, coding dan mengembangkan software
  2. Menginstal software
  3. Membuat prototipe
  4. Mendesain dokumen
  5. Meringkas suatu pengujian software
  6. Membuat laporan atas kekurangan dari software agar segera diperbaiki

  • Tahap Evaluasi
Peran pelanggan sangat diperlukan pada tahap ini. Mereka dapat memberikan masukan dan tanggapan, mengevaluasi produk kerja dan memastikan bahwa produk yang dibutuhkan sesuai dengan semua ketentuan. Jika terdapat perubahan, semua tahapan akan diperbaiki sesuai dengan kepuasan pelanggan. Namun, mengidentifkasi dan memantau risiko yang terjadi juga diperlukan, seperti cost overrun.

Rapid Application Development


Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem di mana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan.Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.

Penerapan RAD



Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan:
  • Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
  • Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
  • Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
  • Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tetapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.

Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.

Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.

Evolution Development


Evolution & Development adalah bahan publikasi jurnal ilmiah peer-review di antarmuka biologi evolusi dan perkembangan. Dalam biologi perkembangan evolusioner, ia bertujuan membantu sintesis pemikiran biologis yang lebih luas di kedua bidang ini. Lingkupnya berkisar dari paleontologi dan biologi populasi, hingga biologi perkembangan dan molekuler, termasuk matematika dan sejarah serta filsafat sains.

Thanks For Visiting:)

Senin, 26 Agustus 2019

TP 7 Tugas Kewirausahaan


Kewirausahaan


Pengertian Kewirausahaan:

Kewiraswastaan atau Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Tipe-tipe Wirausaha:

Berbagai macam tipe wirausaha:

1. Wirausaha yang memiliki inisiatif
2. Wirausaha yang menggorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3. Yang menerima resiko dan kegagalan.

Bagi ahli ekonomi seorang entreprener adalah orang yang mengkombinasikan resourcess, tenaga kerja material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan inovasi dan prebaikan produksi lainnya.
Bagi seorang psychologist seorang wiraswasta adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan experimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Bagi seorang Businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman persaing baru atau seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak kerjasama.

Karakteristik Wirausaha Untuk Menuju Sukses

1. Memiliki sifat jujur
Kejujuran adalah hal utama dalam memulai usaha atau menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Karena kejujuran ini sama halnya dengan amanah yang diberikan pada anda sebagai pemimpin dari karyawan atau  konsumen anda. Jujur dalam segala hal yang terjadi dalam pekerjaan yang anda lakukan dan tidak berbuat licik.

2. Selalu disiplin
Ingatlah bahwa anda tidak memiliki atasan yang akan menegur jika anda telat datang ke tempat kerja atau saat anda lalai dalam bertugas. Maka kedisiplinan menjadi yang utama dalam pekerjaan anda di bidang wirausaha ini. disiplin merupakan sifat dasar dalam menggerakan motivasi dan semangat dalam menjalankan usaha dan pekerjaannya.

3. Kreatif dan inovatif
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang berbeda, jika anda memiliki kreatifitas yang tinggi maka usaha yang anda jalankan pun akan menarik minat masyarakat sehingga menimbulkan keuntungan bagi usaha anda. Sedangkan inovatif adalah sebuah terobosan baru dan seorang wirausaha harus memiliki terobosan-terobosan baru dan meninggalkan cara-cara lama dalam suatu pekerjaan.

4. Memiliki komitmen tinggi
Mulailah dengan berkomitmen pada diri anda sendiri dengan memegang teguh prinsip yang jelas dan pasti saat anda akan memulai menjalankan usaha.

5. Mandiri serta realistis
Tidak menggantungkan keputusan pada orang lain tapi memutuskan segala sesuatu yang terjadi oleh diri sendiri. Sikap mandiri dan realistis ini harus dimiliki oleh seorang wirausaha agar dapat menjalani setiap usaha yang sedang digelutinya.

6. Memiliki keterampilan personal
Setiap wirausaha harus mau dan mampu mencari dan menangkap setiap peluang yang akan menguntungkan usahanya. Ia harus memanfaatkan setiap peluang yang ada, mau berkomunikasi dengan siapapun, dan menangani setiap usaha dengan terencana serta mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang akan menguntungkan perusahaan.

Pengertian Peluang Usaha

Berdasarkan pengertian tersebut maka peluang usaha dapat di artikan sebagai kesempatan yang dapat digunakan untuk memperoleh sesuatu yang di inginkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang di miliki.
Beberapa hal yang biasanya ingin di capai dapat berupa keuntungan, uang, kekayaan, dll. Seseorang akan memanfaatkan sumber daya yang ada baik secara internal maupun eksternal.
Sumber daya internal biasanya berasal dari diri anda sendiri sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri anda seperti modal, tempat usaha, lingkungan, dll.

Ciri-ciri Peluang Usaha Potensial

Untuk memilih jenis usaha yang potensial tidaklah mudah karena banyak hal yang dapat mempengaruhi kesuksesan usaha.
Oleh sebab itu sebelum anda memulai usaha sebaiknya anda mengetahui ciri-ciri peluang usaha yang potensial.
Berikut beberapa ciri-ciri peluang usaha yang potensial yang dapat anda pertimbangkan :

1. Produk dengan nilai jual tinggi
Salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis adalah anda harus dapat memilih peluang usaha yang memiliki nilai jual tinggi.Hal ini dikarenakan usaha yang memiliki nilai jual tinggi memiliki potensi untuk berkembang.Untuk mengetahui peluang usaha yang memiliki nilai jual tinggi maka anda dapat sedikit melakukan riset terhadap sebuah produk. Selain itu dengan menjual produk dengan nilai jual yang tinggi tentunya akan membuat usaha anda dapat bertahan lama.

2. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Ciri-ciri peluang usaha yang potensial lainnya adalah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Tentunya usaha dengan ciri-ciri seperti ini berpotensi untuk menghasilakn keuntungan yang lebih stabil.
Anda dapat berjualan produk yang di butuhkan masyarakat seperti sembako, pakaian, pangkas rambut, dll.

3. Kerugian usaha yang minimal
Hal paling di takutkan oleh pebisnis terutama pebisnis pemula adalah mengalami kerugian. Ketakutan ini memang biasa di hadapi oleh seseorang untuk memulai usaha.
Bagi anda yang ragu untuk memulai usaha maka sebaiknya anda memilih usaha yang memiliki resiko kerugian yang kecil. Cara ini merupakan cara teraman bagi anda untuk memulai usaha karena masih belum menguasai lapangan.

4. Jenis usaha tidak bersifat musiman
Memulai jenis usaha yang bersifat musiman tergolong mudah dan cepat menghasilkan keuntungan. Namun jenis usaha ini tidak dapat bertahan lama dan pendek karena produk laris hanya berdasarkan musim.
Usaha seperti ini biasanya memiliki ciri harus menunggu musim atau momentum terlebih dahulu baru dapat di jalankan.

5. Dapat bertahan lama di pasar
Ciri usaha yang berpotensi untuk berkembang adalah dapat bertahan lama di pasar. Oleh sebab itu jika anda ingin membangun sebuah usaha maka sebaiknya anda memilih usaha yang dapat bertahan lama. Dengan demikian anda akan memiliki kesempatan untuk membuat usaha mencapai titik kesuksesan.

6. Ketersedian produk mudah untuk dapatkan dengan harga yang murah
Sebagus apapun potensi sebuah peluang usaha tanpa di dukung oleh ketersedian produk atua bahan baku tentunya akan menyulitkan anda. Coba anda bayangkan permintaan produk sangat tinggi namun anda tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Tentunya hal ini membuat usaha anda tidak dapat menghasilkan penjualan dan keuntungan.
Menyadari pentingnya ketersediaan produk atau bahan baku maka sebaiknya anda memastikan bahwa anda memiliki akses yang cukup untuk memperolehnya.

Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Baik

Selain mengetahui ciri-ciri usaha yang pontensial maka sebagai pebisnis maka sebaiknya anda mengetahui ciri-ciri usaha yang baik.
Berikut adalah ciri-ciri usaha yang baik yang wajib anda ketahui :

1. Bersifat orisinil atau tidak plagiat
Usaha yang bersifat orisinil biasanya akan mudah untuk di kenali dan menarik minat konsumen. Hal ini dikarenakan bisnis tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Tentunya bisnis anda akan mudah di ingat oleh konsumen.

2. Memiliki kelayakan usaha
Hal yang sering di lupakan oleh pebisnis pemula adalah melakukan riset terhadap kelayakan sebuah peluang usaha sebelum memulai usaha.
Padahal dengan mengetahui kelayakan sebuah usaha adalah hal penting untuk membantu untuk mempersiapkan rencana dan juga strategi pemasaran usaha anda.

3. Anda memiliki passion untuk menjalankan bisnis
Dalam memulai dan menjalankan bisnis tidak hanya sekedar memperoleh keuntungan tapi juga anda harus memiliki passion. Tanpa memiliki passion yang tepat maka anda tidak akan terbebani dalam menjalankan bisnis anda.

4. Mengembangkan bisnis dengan ide yang kreatif
Hal yang tidak bisa di hindari dari menjalankan usaha adalah menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Oleh sebab itu dalam menjalankan usaha maka anda harus terus mengembangkan bisnis dengan ide-ide kreatif.

5. Dapat beradaptasi
Ciri-ciri usaha yang baik selanjutnya adalah dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi. Dalam menjalankan usaha tentunya anda akan menghadapi berbagai perubahan seperti perubahan pasar, persaingan, kualitas barang, dll.
Oleh sebab itu usaha anda harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi tersebut.

Sumber-Sumber Peluang Usaha

Sumber peluang usaha dapat muncul dari diri sendiri, lingkungan, gagasan orang lain, informasi yang diperoleh, perubahan dalam pemerintahan, maupun dari konsumen.

1.Peluang dari Diri Sendiri
Peluang yang berasal dari diri sendiri bisa disebabkan hobi, keahlian, pengetahuan, dan latar belakang dari pendidikan yang telah diperolehnya. Peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri adalah peluang yang paling potensial dan sangat besar rasio kesuksesannya. Adapun alasannya sebagai berikut:

a. Usaha membutuhkan proses yang panjang, bahkan bisa seumur hidup sehingga membuat Anda bahagia dan sukses.
b. Usaha membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.
c. Kesuksesan usaha adalah akumulasi dari kesuksesan menakhlukkan kegagalan demi kegagalan hingga semuanya bisa terwujud.

2. Peluang dari Lingkungan
Peluang dan inspirasi usaha yang timbul dari lingkungan antara lain bisnis orang tuanya; lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah, dan teman di rumah; kebiasaan yang dilihat ketika pergi atau berangkat sekolah; saat berkunjung ke berbagai tempat.

3.Peluang dari Gagasan Orang Lain
Kadang kala ide gagasan dari orang lain dapat menjadi peluang usaha. Misalnya, sesama ibu-ibu yang menunggu putranya sekolah saling bercerita, kemudian salah satu dari mereka menyeletuk seandainya saja sekolah mengadakan sarana antarjemput bagi siswa-siswi yang membutuhkan dia tidak usah menunggu anaknya di sekolah. Hal ini merupakan peluang usaha bagi yang orang lain yang mendengar, karena bisa memberdayakan mobil pribadinya untuk sarana antarjemput anak sekolah.

4.Peluang dari Informasi yang Diperoleh
Informasi bisa menjadi sebuah peluang usaha pada orang yang mampu menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Misalnya, harga kain batik Solo sangat mahal di Banjarmasin. Seseorang yang mengetahui di mana dia bisa membeli batik Solo dengan murah, membeli batik di Solo, kemudian menjualnya di Banjarmasin. Hal semacam ini merupakan contoh informasi yang menjadi peluang usaha.

5.Peluang dari Perubahan yang Terjadi
Perubahan lingkungan, kondisi negara, atau kondisi dunia dapat menyebabkan timbulnya peluang usaha. Misalnya, harga kedelai import naik, maka kesempatan bagi petani dalam negeri untuk mena'nam kedelai sebagai pengganti suplai kedelai dari luar negeri.

6.Peluang dari Konsumen
Suara-suara dari konsumen bisa menjadi peluang usaha yang baru. Suara-suara konsumen tersebut misalnya:

1. Keluhan-keluhan konsumen
2. Saran-sarari dari konsumen
3. Permintaan khusus dari konsumen atau calon konsumen
4. Angan-angan yang diinglnkan konsumen tentang produk atau jasa tertentu,dan
5. Sarapan dari konsumen tentang produk atau jasa Anda.